Friday, 26 August 2016

Laporan Praktikum Fisika Menganalisis Gerak Parabola


Laporan Praktikum Fisika 

Menganalisis gerak parabola melalui tembakan pistol mainan
A.      Landasan Teori
Gerak lurus beraturan (GLB)  terjadi apabila terjadi perpindahan suatu benda yang serentak melakukan gerak lurus beraturan pada arah horisontal dan gerak lurus berubah beraturan ( GLBB ) terjadi apabila terjadi perpindahan suatu benda yang serentak melakukan gerak lurus beraturan pada arah vertikal. Pada gerak parabola selalu akan ada percepatan yang arahnya vertikal ke bawah dan konstan.
Salah satu contoh gerak parabola adalah gerak proyektil peluru. Gerak peluru adalah suatu gerak dengan percepatan konstan g yang arahnya ke pusat bumi dan tidak ada komponen pecepatan dari arah horisontal. Gerak parabola ini dapat dijabarkan sebagai dua gerak yang terpisah yaitu gerak pada arah vertikal Y dan gerak pada arah horisontal X.
Gerak parabola adalah resultan perpindahan suatu benda yang serentak melakukan gerak lurus beraturan pada arah horizontal dan berubah beraturan pada arah vertikal. Atau dapat juga diartikan dengan  gerak suatu benda yang lintasanmya berbentuk parabola.
B.      Tujuan
Melalui percobaan ini kita dapat mengetahui jarak yang ditempuh (x) dan tinggi (y) pada gerak parabola.
C.      Alat dan bahan


·         Pistol mainan dan peluru
·         Penggaris
·         Pensil
·         Busur derajat
·         Buku tulis
·         Pulpen
·         Stopwatch


D.     Langkah kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Mengukur derajat kemiringan pistol sebesar 150 dengan menggunakan busur derajat
3.      Menembakkan pistol mainan dengan teliti
4.      Mengamati lintasan tertinggi peluru, waktu yang dibutuhkan untuk sampai di dasar, dan jarak dari titik awal hingga titik akhir peluru
5.      Mencatat hasil pengamatan di tabel
6.      Untuk derajat kemiringan 200,250,300,350,400,450,500,550,600 kita mengulangi langkah kedua sampai kelima



E.      Hasil pengamatan

No.
Sudut
Jarak (cm)
Waktu (s)
Tinggi Maksimum (cm)
1.
150
324,5
0,7
62,5
2.
200
340
0,87
59,5
3.
250
382,5
1,11
77,5
4.
300
367,3
1
107,8
5.
350
387
1,17
132,7
6.
400
369
1,23
138,7
7.
450
341
1,31
154,8
8.
500
331
1,44
167
9.
550
312
1,36
187
10.
600
256
1,2
199



F.       Pembahasan
      Pada percobaan yang dilakukan, kami memperoleh data dengan jarak terjauh, yaitu 387 cm pada sudut kemiringan 350dan jarak terdekat, yaitu 256 cm pada sudut kemiringan 600. Pada percobaan, kami juga memperoleh data dengan waktu 1,44 detik dengan sudut kemiringan 500 dan jarak terdekat, yaitu 0,7 detik pada sudut kemiringan 150. Pada percobaan kami juga memperoleh data dengan tinggi maksimum 199 cm pada sudut kemiringan 600 dan tinggi minimum 59,5 cm pada sudut kemiringan 200.
      Pada percobaan yang kami lakukan dapat dinyatakan bahwa pada sudut kemiringan 350 maka benda akan terlontar dengan jarak jauh sedangkan pada sudut kemiringan 600 benda terlontar dengan jarak terdekat. Pada sudut kemiringan 500 benda akan sampi pada permukaan dengan waktu yang lama, yaitu 1,44 detik sedangkan pada sudut kemiringan 150 benda akan sampai ke permukaan dengan waktu yang sebentar, yaitu 0,7 detik. Pada sudut kemiringan 600 benda akan mencapai ketinggian maksimum, yaitu 199 cm sedangkan pada sudut kemiringan 200 benda akan mencapai ketinggian minimum, yaitu 59,5 cm.
G.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan ini, kami dapat menarik kesimpulan mengenai percobaan gerak parabola pada sudut (15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, dan 60)0, bahwa pada sudut 350 benda akan mencapai jarak terjauh, pada sudut 500 benda akan mendarat pada permukaan dengan waktu terlama, dan pada sudut 600 benda akan mencapai ketinggian maksimum.

H.     Sumber kesalahan dan solusi
1.          Kurangnya persiapan sehingga proses percobaan sedikit terhambat.
Solusi: sebaiknya sebelum melakukan percobaan harus mempersiapkan diri dan peralatan sebaik-baiknya sehingga proses percobaan berjalan lancar tanpa hambatan.
2.          Tembakan yang tidak stabil.
Solusi: seharusnya ditembakkan secara stabil mulai dari tembakan kencang hingga tembakan lemah.
3.          Kurang fokus pada saat melaksanakan percobaan.
Solusi: sebaiknya saat percobaan tidak banyak bergurau dan lebih fokus pada percobaan yang sedang berlangsung
4.          Alat yang bukan khusus percobaan
Solusi : sebaiknya dalam percobaan harus menggunakan alat sesuai dengan percobaan.


3 comments: